Jumat, 23 Juli 2010

Testimoni Tentang One Hamzah

Apa kata mereka tentang One Hamzah?
Gus Taqi: "One Hamzah da'i enerjik dan memesona".


Bagi sebagian masyarakat Bogor, sepertinya tidak asing mendengar nama One Hamzah (Wan Hamzah). Begitupula bagi Sekjen Komunitas Muslim Muda Al-Fikr [KOMMA], Gus Taqi. Sosok One Hamzah amat khusus di benak GT. Apalagi dalam berbagai aktifitas keagamaan, GT sering bertemu dengan One Hamzah. Karena intensitas komunikasi yang terjalin antara GT dengan One Hamzah, GT pun bisa menilai sosok One Hamzah sebagai sosok dai / muballig yang enerjik, brilian, dan mudah memesona bagi jamaah dari berbagai kalangan.

"One Hamzah itu handal dalam beretorika. Kalau da'i pada umumnya menjiplak gaya penceramah kondang, One Hamzah malah memperlihatkan gaya baru khasnya dia," kata GT usai bersilaturrahmi ke kediaman One Hamzah pertengahan Juli 2010. Karena segudang potensi yang dimiliki One Hamzah, terutama dalam keilmuan serta kharismanya di kalangan remaja, One Hamzah didaulat oleh GT untuk menjadi salah satu dewan mustasyar (penasehat) di organisasi dakwah yang berdiri sejak 2004 itu.

"Saya berharap, One Hamzah bisa memberikan masukan dan pemikiran kepada kami para generasi muda untuk mengepakkan sayap dakwah kepada sesama generasi muda," imbuh GT.

Sebagaimana diketahui bersama, One Hamzah tidak hanya berdakwah di media mimbar saja. Beliau juga memimpin beberapa organisasi dan mengasuh beberapa pengajian. Maka wajar bila banyak organisasi yang mendaulat One Hamzah menjadi pengurus atau penasehat. "Itu karena One Hamzah punya banyak potensi yang bisa dibagikan kepada jamaah," pungkas GT. (Humas AHM Manaj)

Kamis, 22 Juli 2010

Dokumentasi Aktifitas One Hamzah

Bersama Para kiai dari Persaudaraan Muballigh Bogor (PAMOR)

Bersama Ustadz Hari Moekti (Da'i mantan roker)


Saat siaran di Megaswara FM


Saat membimbing ziarah MT Nurul Iman keliling Jawa, Madura, & Bali

Saat memberikan ceramah di hadapan ribuan TNI AU Lanud Atang Sandjaja


Saat menjadi Karom umroh 2009


Rabu, 21 Juli 2010

"Berapa gaji papa?"

[Tulisan ini bukan mengajarkan kita menjadi materialistis, melainkan untuk merenungkan arti penting keluarga, terutama bagi anda yang sudah berkeluarga]

Seperti biasa Saefullah, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Bogor tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Dian, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur ?” sapa Saefullah sambil mencium anaknya.
Biasanya Dian memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Dian menjawab, “Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?” “Lho tumben, kok nanya gaji Papa? Mau minta uang lagi, ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Dian dengan singkat.

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?”

Dian berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara
Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Saefullah beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.

“Kalo satu hari Papa dibayar Rp400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp40.000,- dong” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Saefullah. Tetapi Dian tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Dian kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp5.000,- enggak?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek dan mau mandi dulu. Tidurlah!”

“Tapi Papa…”

Kesabaran Saefullah pun habis. “Papa bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Dian. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Saefullah nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Dian di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Dian didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Saeful berkata,
“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Dian. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Saefullah.

“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.

“lya, iya, tapi buat apa?” tanya Saeful dengan lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi uang tabunganku kurang Rp5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Dian polos.

Saefullah pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Para Ayah (atau para calon orang tua), jangan Lupa, Anak anda adalah harta yang tak pernah bisa tergantikan nilainya!!! Maka, syukurilah kehangatan bersama keluarga dan jagalah keharmonisan bersama mereka.

Wallahu a'lam bish shawab

Tentang One Hamzah

Ahmad Hamzah Maulana. Demikian nama lengkap pemilik blog ini. Lahir di Garut, 11 Nopember 1978. Putra dari pasangan Ajengan Haji Badruzaman dan Ibu Hajjah Apong Nurhasanah ini berkiprah di bidang dakwah Islamiyyah sejak usia masih muda. Berawal dari berdakwah di komunitas pesantren, menjuarai beberapa kontes dakwah di berbagai even lokal maupun nasional, hingga berdakwah ke pelosok pulau Seribu, DKI Jakarta. dan Kerinci, Provinsi Jambi.

Melengkapi bekal dakwahnya, One Hamzah (dibaca: Wan Hamzah) –demikian da’i muda ini disapa—telah berguru ke berbagai lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan pondok pesantren, dengan berbagai keilmuan dan literatur keislaman. Di antara pesantren itu adalah Pondok Pesantren Mursyidul Falah Kuningan, Pondok Pesantren Luhur Al-Washilah Al-Musaddadiyah Garut Jawa Barat, dan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

Bagi One, berdakwah tidak cukup melalui media mimbar dari tempat ke tempat. Ia juga berdakwah melalui beberapa media informasi, seperti radio, televisi, dan internet. Beberapa program acara di radio, seperti Titian Iman di radio Elnury 918 AM Bogor, Ngobras di radio Lesmana Bogor, dan Hikmah Pagi di Radio Megaswara Bogor, pernah diasuhnya. Bahkan melengkapi kiprah dakwahnya itu, One Hamzah dipercaya untuk mengisi di program acara keagamaan di salah satu televisi nasional.

Di luar kiprah dakwah mimbar, One Hamzah juga aktif di beberapa organisasi. Mulai dari Barisan Pembebasan Rakyat Indonesia (BPRI) Cabang Bogor sebagai Ketua Umum, Forum Asatidz Bogor (FOSMO) sebagai Ketua Umum, Persaudaraan Muballig Bogor (PAMOR) sebagai Wakil Ketua, hingga menjadi Mustasyar (dewan penasehat) di Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Muslim Muda Alfikr (KOMMA).

Beberapa majlis ta'lim yang saat ini diasuh One Hamzah adalah: Majlis Ta'lim Nurul Iman Bantarkemang, Masjid Al-Muttaqin, Masjid Jami' Al-Hidayah, Majlis Ta'lim Karyawan PO Maya Raya, Majlis Ta'lim Karyawan Yogya Dept. Store Bogor, Masjid Al-Barokah Sukajadi Bogor, Majlis Ta'lim Jazirah Jamilah Bogor, Masjid Nurul Islam Cibogel Kabupaten Bogor, Majlis Ta'lim Karyawan Harco Manggadua Jakarta, Persatuan Sopir Angkot DRASTIC SPORTIF TEAM Bogor, dan beberapa majlis ta'lim lainnya, baik jamaah anak muda, maupun orangtua. Selain berdakwah, One Hamzah juga beraktifitas sebagai koordinator dan pembimbing Haji plus & Umroh di Biro Perjalanan Haji Rahmatan Lil 'Alamin.

Untuk memperluas jejaring dakwah berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah, One Hamzah siap berbagi ilmu dan berdakwah kepada jamaah secara luas. Bagi jamaah yang ingin mengundang One, silakan menghubungi 08561107853 atau 02519784597. Akun Facebook: Ust Ahmad Hamzah Maulana.

Saat ini One Hamzah sedang membangun Majlis Ta'lim Nurul Iman. Bagi yang ingin berinfaq silakan bisa melalui transfer ke Bank Mandiri KC Kapt. Muslihat Bogor, No. Rek. 1330009795865 A.n. Ahmad Hamzah Maulana.

Pentingnya Manajemen Dakwah

Sejumlah Alasan, Perlunya Manajemen Dakwah

Secara global, peradaban materialis telah menciptakan tata dunia yang tidak adil yang dicirikan oleh semakin tingginya “gap” antara si-miskin dan si-kaya, kekuasaan yang dikendalikan oleh para pemilik modal, kesempatan hidup yang selalu harus “dibeli”, dan moral yang selalu ditakar dengan uang. Dunia secara perlahan tapi pasti dicengkeram oleh imperialis kapitalis yang mengeruk habis semua kekayaan negara kaya tapi lemah, untuk kepentingan dirinya. Kondisi ini, mau tidak mau mempengaruhi dunia, tidak terkecuali Indonesia. Baik dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, ideologi, pertahanan keamanan, termasuk juga agama, yang sekarang sudah kita rasakan pengaruhnya.

Kenyataan ini mengharuskan kita melalukan ‘perlawanan’ secara imani dan intelektual untuk mengubah keadaan– yang dalam konteks keIslaman, mengubah kondisi yang tidak baik menjadi lebih baik dengan membumikan syariah dalam tiap sudut kehidupan dan keseharian kita. Itulah dakwah. Lalu, apa yang harus dirubah ? Jawabannya adalah manusia beserta tatanan hidup yang melingkupinya, dan bukan hanya moral (akhlaq) pada tiap manusianya saja.

Namun, aktivitas dakwah ternyata tidak cukup membutuhkan kesholehan dan keikhlasan bagi para aktivisnya, tetapi juga dibutuhkan kemampuan pendukung berupa manajemen. “Kebaikan yang tidak terorganisir, akan dapat dikalahkan oleh kemunkaran yang terorganisir dengan baik”, demikian sayyidina Ali ra. berujar. Disinilah pentingnya manajemen dalam dakwah, yaitu kemampuan untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh potensi dakwah (internal dan eksternal), memberdayakannya, dan menggunakannya sebagai kekuatan dalam melakukan dakwah.

Ada sejumlah alasan mengapa menajemen dakwah dibutuhkan.

1. Permasalahan kehidupan yang harus dibenahi begitu kompleks dan terintegrasi dalam bungkus ideologi sekuler-kapitalis yang tersistem dengan baik dan masih dianggap sebagai ideologi terbaik.

2. Banyak komponen dalam aktivitas dakwah yang harus disatukan menjadi satu gerakan yang harmonis dan sinergis

3. Dakwah merupakan aktivitas yang berdurasi sangat panjang. Maka secara sunatullah membutuhkan rancangan tahapan aktivitas dan pencapaian yang terstruktur (lihat “Kaidah Kausalitas”, Abdul Karim As Saamiy, 2000)

4. Adanya manajemen, memperkecil dampak ‘kejutan-kejutan’ yang bisa mengganggu perjalanan dakwah

5. Ketika Allah dan Rasul-Nya menuntut pelaksanaan suatu aktivitas, berarti Allah dan Rasul-Nya menuntut kita untuk berusaha melaksanakan aktivitas itu dengan memperhatikan hal-hal yang bisa menghantarkan pada terwujudnya aktivitas tersebut.

6. Firman Allah swt : “Persiapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” [TQS. al-Anfal: 60]. Dan hadits Rasul saw. : “Ikatlah (untamu) dan bertawakallah kepada Allah !

Tahapan Manajemen Dalam Dakwah

Paling tidak ada 4 aspek pokok dalam aktivitas dakwah yang harus dimiliki oleh setiap gerakan (organisasi) dakwah Islam, yaitu 1) Memiliki konsep, pemikiran (fikrah) yang jelas 2) Memiliki metode (thoriqoh) yang benar bagi penerapan fikrah tersebut, 3) Digerakkan oleh SDM dengan kualifikasi tertentu, dan 4) Ikatan yang benar antar SDM dalam organisasi tersebut. Keempat hal itu tentu harus dibangun di atas dasar (kaidah) gerak yang shahih, yaitu aqidah Islam.

Jika menilik empat hal pokok diatas, maka kemampuan manajemen dan manajemen itu sendiri mutlak dibutuhkan dalam aktivitas dakwah Islam.

Manajemen dapat diartikan sebagai rangkaian proses aktivitas yang mencakup perancangan formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan organisasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu dimasa datang. [“Meretas Jalan Menuju Politisi Transformatif”, MR. Kurnia, dkk, 2004].

Secara praktis diterapkan dalam empat tahapan utama, meliputi :

a. Analisis Lingkungan Organisasi

Yaitu aktivitas untuk mengetahui kondisi lingkungan internal maupun eksternal organisasi, sehingga tergambar keadaan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dan posisi organisasi terhadap eksternal (peluang dan ancaman). Hasil ini, menjadi dasar yang faktual dalam menyusun kebijakan dan keputusan strategis dalam operasional dakwah.

b. Formulasi Strategi dan Taktik

Merupakan hal penting yang menjadi sandaran utama dari semua aktivitas dakwah, serta mengarahkan (orientasi) semua potensi yang dimiliki oleh organisasi (baca: dakwah) ke suatu tujuan secara fokus dalam batas waktu yang terukur. Maka formulasi strategi harus mengandung kejelasan : visi, misi, tujuan, target, rancangan program kerja/ aksi. Dengan ini akan jelas apa yang akan dihasilkan (output) untuk objek dakwah dan bagi gerakan atau organisasi dakwah Islam itu sendiri (outcome). Dalam istilah lain, ada hulu dan jelas muaranya.

c. Implementasi Strategi

Implementasi strategi menitik beratkan pada unsur-unsur : struktur organisasi dan pemberdayaan SDM, kepemimpinan, budaya organisasi, yang memperjelas kefungsian tiap-tiap posisi dan orang di dalamnya. Siapa melakukan apa dan bagaimana melakukannya merupakan hal terpenting dalam implementasi strategi.

d. Pengendalian dan kontrol

Biasanya bagian ini yang paling sulit dilakukan secara konsisten, karena pengendalian merupakan penetapan standar/ tolok ukur secara sistematis berjalannya sebuah organisasi. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan itu, organisasi akan bisa memotret perkembangan yang telah dicapainya dalam meraih tujuan. Sekaligus menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan berikutnya.

Bekerja Lebih Cepat, Berorientasi Pada Tindakan

Manajemen merupakan sebuah sarana yang bisa memberikan berbagai kemudahan. Sehingga dakwah menjadi lebih dinamis, cepat dalam bertindak (responsif) namun terencana dan terukur, dilakukan oleh SDM yang tepat, dan memberikan dampak yang besar terhadap organisasi dan lingkungan. Bukan justru sebaliknya, menjadi rumit dan menghambat dinamisasi dakwah, atau bahkan menimbulkan masalah baru. Bagaimana pendapat Anda?

(Didedikasi untuk para mukhlisin dan pengemban dakwah Islam dimanapun)

Billahi taufiq wa al hidayah. Wallahu a’lam bi ash showab.